Senin, 17 Maret 2014

Sering Dikecewakan Pria, Wanita Ini Menikah dengan Anjing



Sulit dan mudah merupakan sepasang kondisi yang akan selamanya dirasakan orang, ada masa-masa senang, bahagia, namun tentu ada pula masa-masa sedih, kecewa, begitu terus bergantian sepanjang nyawa dikandung badan. Seperti pepatah habis gelap terbitlah terang.


Namun terkadang orang tak menyadari akan hal itu, ketika seseorang berharap ingin hidup bahagia bermasa pasangan, namun kenyataan tak seperti apa yang semula jadi harapannya, justru sakit hati dan kekecewaan yang didapat, dan akibat itu pula orang bisa saja merasa trauma, kapok dan tak ingin lagi mengulangi.

Itulah gambarannya seorang wanita yang dulu pernah hidup berumah tangga, dengan harapan akan menuai sebuah kebahagian, namun pada kenyataannya rumah tangga itu justru mengundang rasa kekecewaan, sehingga wanita ini tak tertarik lagi untuk hidup berumah tangga, tetapi dirinya lebih memilih menikah dengan anjing peliharaannya, kisah ini tak jauh beda dengan Kakek ini yang menikahi kambingnya.

Pesta perkawinan wanita bernama Amanda Rodgers berusia 47 tahun asal Kroasia ini, hanya disaksikan tak lebih dari 200 orang tamu undangan, wanita ini menikahi anjingnya lantaran takut dikecewakan lagi bila menikah dengan seorang pria.


Amanda memilih menikah dengan anjingnya karena merasa hewan tersebut memang sudah menjadi jodohnya. Dia sebelumnya telah merasakan bagaimana getirnya menjalani pernikahannya dengan seorang pria. Pernikahan yang terjadi 20 tahun lalu itu hanya bertahan sesaat.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi ITV untuk acara This Morning, Amanda mengungkapkan lebih jauh alasannya menikah dengan anjingnya. "Aku tahu kami berjodoh. Aku jatuh cinta padanya. Cintaku pada Sheba sangat kuat. Kami punya hubungan yang kuat," katanya.





Dirinya menyatakan, sebuah kebahagiaannya bersama anjing peliharaannya yang diberi nama Sheba ini telah memikat hatinya hingga wanita ini jatuh cinta terhadap anjingnya.

“Saya tidak bisa memikirkan apa-apa lagi, yang saya butuhkan adalah pasangan hidup,” ujar Amanda.

“Dan Sheba telah ada dalam hidup saya selama bertahun-tahun, itulah yang membuat saya bahagia dan dia dapat menghibur saya ketika saya merasa terpuruk,” jelasnya.
 

Ternyata, hidup bahagia membuat kita lebih cerdas

Perasaan bahagia selalu mampu mengundang hal-hal positif dalam diri. Mulai dari tubuh yang lebih sehat, hingga wajah yang tampak lebih muda. Kini, sebuah penelitian kembali mengungkap manfaat dari rasa bahagia: meningkatkan kekuatan otak.

Penelitian yang dilakukan oleh Free University of Brozen Bolzana, Italia, ini ingin mengungkap efektivitas berbagai fasilitas hiburan yang diberikan oleh banyaknya perusahaan, yang dianggap dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan memberikan fasilitas kepada karyawan untuk bersenang-senang, perusahaan tentu berharap karyawannya bisa bekerja lebih efektif dan produktif.

Untuk membuktikannya, para peneliti melakukan pengujian kepada 42 mahasiswa ilmu komputer untuk menyelidiki bagaimana pengaruh emosi dan suasana hati terhadap kemampuan pemrograman yang terdiri dari kreativitas dan penyelesaian masalah.

Kreativitas diuji dengan meminta partisipan memberikan keterangan pada sebuah gambar foto. Sedangkan kemampuan menyelesaikan masalah, diuji dengan meminta partisipan untuk memainkan sebuah game analitis. Hasilnya, perasaan gembira tidak memberikan efek apapun terhadap kreativitas seseorang. Namun, rasa bahagia membuat partisipan lebih jitu dalam menyelesaikan masalah.

"Data empiris mendukung adanya perbedaan dalam kemampuan analitis penyelesaian masalah pada kalangan pengembang perangkat lunak, yang dipengaruhi oleh kondisi emosional mereka," ungkap penelitian tersebut seperti dikutip dari Daily Mail.

Merokok Sebabkan Kebutaan?

Merokok dapat membunuhmu", peringatan yang terdapat dalam bungkus rokok tampak jelas. Bahkan sebelumnya, risiko penyakit berbahaya dituliskan di sana, seperti kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa rokok juga dapat menyebabkan kebutaan. 

Asap tembakau yang terdiri atas 4 ribu senyawa aktif, sebagian besar beracun dan berpotensi merusak mata. Bahkan, perokok memiliki risiko lebih besar mengalami age-related macular degeneration (AMD) atau usia degenerasi makula. AMD dapat menyebabkan kebutaan dan merupakan penyebab utama orang-orang di atas usia 50 tahun, kehilangan penglihatan mereka. 

Ini terjadi karena sel-sel halus makula, yaitu bagian tengah retina yang bertanggung jawab terhadap penglihatan menjadi rusak dan berhenti bekerja. Dengan merokok, maka Anda menghambat efek perlindungan dari antioksidan dan mengurangi kepadatan pigmen makula yang penting bagi penglihatan.

Bukan hanya itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko katarak. Ini karena asap rokok memecah mikronutrien lainnya yang penting untuk jaringan mata yang sehat. 

"Sangat mudah untuk melupakan mata saat berpikir tentang dampak kesehatan dari rokok. Merokok mungkin menyenangkan, tapi itu tidak sepadan dengan risiko yang didapat," ujar Dr Susan Blakeney, penasihat klinis di College of Optometrists seperti dilansir Female First.

Senada dengan dr Blakeney, Deborah Arnott, chief executive di ASH mengatakan bahwa banyak perokok yang tidak menyadari bahwa rokok dapat menyebabkan penyakit mata yang serius. Padahal, bukan hanya menyebabkan kematian akibat kanker atau serangan jantung, merokok juga dapat membuat Anda buta.